Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Terima Kasih, Senja

Untuk Senja Lintang Permata .  Terima Kasih sebab kamu sudah memilih namaku untuk diletakkan pada ruang hatimu. Senja kamu tahu, sejak mengenalmu aku sama sekali tidak merasakan sebuah kepahitan, sebab senyum manis yang selalu kau tujukan kepadaku sudah cukup untuk membuatku bahagia. Semua hal yang sudah kita lewati tak lepas dari peranmu yang selalu bisa membuatku merasakan kenyamanan. Kenyamanan yang membuatku selalu saja ingin hadirmu di sisiku.  Senja, maaf jika caraku bertindak atasmu membuat perasaan cinta dalam dirimu perlahan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Seperti yang kamu tulis di suratmu, bahwa perasaan kita adalah satu hal yang tidak bisa kita kontrol ada dan hilangnya. Ia bisa timbul hanya karena perlakuan, namun bisa juga menghilang tanpa perlu kita hilangkan.  Senja, aku tak akan memintamu untuk berhenti mencintaiku. Aku hanya minta agar kamu jangan berusaha untuk menghilang. Aku tahu mungkin ini terkesan bagai sebuah keegosian, namun ...

Surat untuk Jendral

Teruntuk Jendral Baskara, aku mendeklarasikan perasaanku yang sudah sedari lama jatuh padamu. Meski aku sadar dan paham bahwa pada akhirnya kecewalah yang akan aku dapatkan. Kamu pernah berkata bahwa mencintaimu adalah sebuah kesia-siaan, karena pada akhirnya tak kan mampu perasaanku ini menembus dinding pertahanan hatimu.  Kamu salah Jendral. Aku ngga merasa bahwa ini adalah sebuah kesia- siaan. Perasaan yang aku miliki adalah tanggung jawabku, begitu pula dengan perasaanmu. Aku mencintaimu, dan kamu ngga berhak untuk melarangku. Perihal balasanmu, aku pun ngga berhak untuk memaksakannya.  Pada akhirnya nanti, jika memang sama sekali tak pernah ada dirimu berniat untuk mencoba membuka hatimu untukku, tolong jangan memaksaku untuk berhenti. Berhenti berjuang atas perasaan yang sudah lama kupendam ini. Jangan pernah memaksaku untuk melupakan kamu beserta semua kenangan kita. Namun sekali ini saja, tak bisakah kamu sedikit membalas perasaan ini? Walau pun itu hanya s...

Harus Kubawa Kemana Langkah Ini?

Mengapa Kau tinggalkan aku pada ruang- ruang kecemasan?  Kecemasan akan hal yang belum sempat tuntas kita bicarakan.  Tak mengapa bila memang Kau ingin pergi,  Namun, bukankah pergi tanpa pamit adalah sebuah keegoisan? Kumencoba untuk memahamimu. Namun nyatanya hatimu sudah tak lagi bisa kumasuki. Bahkan, hanya untuk sekedar mampir saja pintu hatimu sudah tertutup rapat.  Tuan, bisakah sekali ini saja kau datang dengan penjelasan? Agar aku tahu harus melangkah kemana lagi setelah ini.   Haruskah aku mundur, atau menetap di sini dan mengunci hatiku agar tak dapat dimasuki oleh penghuni lain. Bantul, 7 Juli 2021  21.47

Kita yang Tak Bisa Bersama

Suatu saat pasti akan ada masa di mana kita akan berbeda jalan. Kau ke selatan, dan aku ke utara. Kau membawa mimpi- mimpimu terbang di langit berbintang dan aku membawa semua mimpiku terbang dengan langit yang diselimuti terang. Iya, itu pikirku. Aku menganggap bahwa "suatu saat" itu adalah waktu yang masih lama, mungkin 2, 3 atau beberapa tahun lagi ke depan.  Hingga akhirnya pada suatu malam, kau berkata "Kita memang harus mengakhiri ini."  Aku terdiam. Bukan, bukan aku tak mau menjawab, hanya saja rasanya mulutku seperti terbungkam oleh angin malam.  "Lantas mengapa kita harus memulai?" jawabku yang sejujurnya masih diselimuti ragu. Kau hanya tersenyum. Katamu bahwa memang ada hal yang harus terpaksa menemui kata henti apabila tak ingin ada hati yang tersakiti. Alasanmu cukup masuk di akalku. Bahwa memang sekarang sudah sampai pada waktu di mana kita akan berjalan pada jalan masing- masing. Bertolak belakang dan tak mungkin menemui kata satu.  Dan seja...

[Sajak] 03.16

Dini hari perkara belum bisa tidur, iseng nulis sajak yang agaknya sayang kalau hanya kusimpan di dalam notes handphone. So, here we go!! Perkara Hati Kalau ada masalah itu, yang diselesaikan masalahnya, jangan hubungannya. Hidup itu dinamis, semakin dewasa akan ada banyak hal yang terjadi dan mungkin ngga sesuai sama ekspetasi kita. Tapi ya kita bisa apa selain ikhlas menerimanya? Takdir Sang Hati Bahkan sekeras apapun usaha kita untuk mencoba bisa kembali bersama, kalau Tuhan udah ngga ngeizinin kita bersama lagi, ya kita udah ngga bisa berbuat apa- apa lagi selain mengikhlaskan. —di kamar pada pukul 03.16

The Best Director in Our Life

            Udah lama banget kayanya, aku engga bercerita lewat blogku ini. Dan sekarang aku mau sedikit membuatkan diriku sendiri postingan " Self Appreciation" sekaligus pengingat diri sendiri atas begitu baiknya takdir yang sudah Allah tetapkan untukku. Dan aku sangat bersyukur sudah berada di titik ini, sebab Allah sudah mengabulkan beberapa mimpi yang sedari lama ingin aku wujudkan. Namun tetap, aku yakin bahwa ini bukanlah akhir dari perjuangan. Justru malah adalah langkah awal dari segala perjuangan yang akan aku lakukan kedepannya.      Hari itu, masih terekam jelas di benakku. hari di mana bisa dipastikan seluruh siswa- siswi eligibel di seluruh Indonesia merasa panas dingin dan rasa deg- deg an yang teramat sangat. Tak terkecuali denganku. Sore itu, 22 Maret 2021 pukul 15.00 WIB, merupakan hari pengumuman SNMPTN. Jujur aku memang sangat berharap bisa mendapatkan kata SELAMAT dari LTMPT. Namun kembali lagi, semua har...